BAHASA INDONESIA

Sabtu, 23 Agustus 2008

Kelas VIII - Soal I


    Perhatikan ilustrasi berikut ini. Anggaplah ilustrasi ini peristiwa yang nyata !

    .........Keteledoranku membawa buku PR Matematika berbuah dimarahi oleh guru. Padahal aku yakin bahwa tadi malam sudah mengerjakan. Dasar pemalas itulah umpatan guru Matematika. Aku merasa bersalah dan tidak ada bukti secuilpun yang dapat aku pertanggungjawabkan kepada guru tersebut. “Percuma kamu dinobatkan sebagai juara Matematika di sekolah ini kalau menyepelekan PR yang saya berikan.” Itulah omelan dari guruku. Aku heran biasanya guru ini tidak pernah marah kepadaku. Beliau bahkan sering mengantarku pulang. Beliau adalah adik ibuku, lebih tepatnya kalau di rumah aku sering memanggilnya “Om.”

    .........Kegembiraanku saat itu sirna karena seharusnya pada hari itu aku senang berubah duka yang mendalam. Hari aku tidak membawa buku PR adalah hari ulang tahunku. Betapa hancur lebur hatiku. Aku tidak pernah kena marah sehebat ini. Begitu aku sampai di halaman rumahku guru Matematika yang juga omku sudah ada di rumahku. Mobilnya kelihatan ada di depan rumahku. Aku takut jangan-jangan pamanku itu melaporkan kepada orang tuaku. Begitu aku membuka pintu pamanku, kakak-kakakku, kedua orang tuaku, dan Bi Ijah menyambutku dengan nyanyian lagu ulang tahunku. Keherananku sirna tatkala kado ulang tahun dari pamanku itu adalah buku PR Matematika yang sengaja diambil oleh kakakku kemudian diserahkan pada pamanku dan sebagai hadiahnya aku kena marah dari guru Matematika.

    Ilustrasi di atas dapat dibuat naskah drama menjadi berikut ini dan selesaikanlah drama ini seperrti dalam ilustrasi cerita !

    1. Guru : “Selamat pagi anak- anak!”
    2. Anak-anak : “Selamat pagi Pak! (jawaban serentak anak- anak dalam kelas)”
    3. Guru : ”Silakan PR Matematikanya dikeluarkan!”
    4. Anak- anak : (Anak- anak sibuk mengeluarkan buku PR dari tas dan berhamburan menyerahkan buku di meja guru)
    5. Guru : “Ayo cepat!”
    6. Anak-anak : “Ya, Pak” (anak-anak menjawab secara bersama)
    7. Astri : (mengeluarkan buku dalam tasnya, keringat bercucuran karena buku yang dicari belum ditemukan, Astri yakin bahwa tadi malam buku PR Matematika sudah dimasukkan dalam tas)
    8. Guru : “Ayo, Astri segera dikumpulkan!”
    9. Astri : “Ya, Pak sebentar” (Astri mengulangi lagi karena yakin bahwa PR Matematika sudah dikerjakan di rumah)
    10. Guru : “Sudah atau belum? Atau jangan-jangan kamu belum mengerjakan PR Matematika?”
    11. Astri : “Sudah saya kerjakan Pak! Tapi...”
    12. Guru : (belum habis Astri selesai berbicara Guru Matematika berbicara) “tidak dibawa! Alasan!” (nada tinggi dan marah)
    13. Astri : “Memang betul Pak, PR Matematika sudah saya kerjakan.”
    14. Guru : “Buktinya mana!”
    15. Astri : “Saya berani mengerjakan PR itu di depan kelas Pak, kalau itu yang Bapak minta”
    16. Guru : “Saya ingin bukti, percuma kamu dinobatkan sebagai juara matematika di sekolah ini kalau menyepelekan PR yang saya berikan”
    17. ...............................................................................................
    18. ...............................................................................................
    19. ...............................................................................................
    20. ...............................................................................................

    0 Komentar:

    Posting Komentar

    Berlangganan Posting Komentar [Atom]

    << Beranda